Selasa, 05 Februari 2013

Puisi Perpisahan Untuk Bapak Kepala Sekolah


~Selamat Tinggal~

Tak terasa waktu begitu cepat berlalu
hanya sedikit kisah yang terukir dibatu
hanya seperti anginan lalu meniupkan debu
Tak kusangka kebersamaan ini akan berakhir haru

Bapak kepala sekolah kita akan pergi
meninggalkan memori dihati kami

Bapak kepala sekolah kami yang baik hati
walau waktu kita begitu singkat seperti ini

Jangan lupakan,
dan selalu ingatlah kami

Kami siswa-siswi SLB Pembina
akan selalu mengenang
keberadaan bapak di sekolah ini

Selamat tinggal bapak kepala sekolah
semoga ada waktu untuk kita berjumpa lagi

Sumedang, 05 Februari 2013
Oleh : Dadi Al-Islamabad

Minggu, 11 November 2012

Adekku Sayang



Telah terucap dari bibirku
Janji setia untukmu
Hati ini hanya milikmu
Selamanya kuingin bersamamu
Dengan do’a setiap hariku
Semoga cintaku hanya untukmu

Adekku sayang, adekku yang malang
terima kasih atas kejujuranmu
namun ku tak menyangka
masih ada rahasia yang tersisa
Kenapa engkau tak bilang?
Dosamu lebih dari yang kubayang

Sakit hatiku
Serasa ribuan pedang menikam jantungku

Apa yang harus kulakukan?
Meninggalkan jauh dirimu?
Mengubur semua kenangan tentangmu?

Lalu,
pasti banyak sekali yang menginginkanmu
karena kecantikanmu, kepolosanmu

Siapa yang akan mengambilmu?
Belum tentu mereka pantas untukmu.
menjagamu, melindungimu,
dan menunutunmu ke jalan yang lurus

Siapa yang lebih kupercaya untuk begitu
selain diriku?

Ya sudahlah,
biar ku tahan rasa sakitku
biar ku pendam semua lukaku
biarlah kau kucintai
dengan menyebut nama Tuhanku
Semoga DIA menganugrahkan
kebahagiaan untuk kau dan aku

Tasikmalaya, 26 Juni 2012
Oleh : Dadi Al-Islamabad

Sabtu, 12 Mei 2012

Curhatan seorang gadis


Assalamu'alaikum WR WB.

Saya Pelajar 1 SMA di sebuah sekolah unggulan Di SLB-ABC-Ibnusina Ciparay. Maaf ini Sebelumnya saya langsung Curhat saja ya Menceritakan masalah saja.

Jadi gini Kenapa sejak sama ini Saya itu Ngerasa nggak punya teman, Susah, Bergaul, Kesepian secara di Abaikan. Di lantarkan. dikucilkan Bakhan Mungkin di anggap nggak ada oleh teman-teman saya di sekolah padahal waktu saya Di SLBN Pembina Sumedang dulu Saya nggak begitu. justru Alhamdulillah malah banyak teman-teman sejak masuk di SLB-ABC-Ibnusina Ciparay ini Saya jadi terpisah dengan mereka semua.
Sepertinya mereka merasa kurang menarik untuk ngobrol dengan saya. Sehingga saya sama sekali tidak punya teman. dan saya rasakan hal itu dari 2minggu sampai sekarang padahal saya sama sekali nggak suka sama Hal itu. Saya terbiasa dengan banyak teman.

Waktu itu saya coba untuk bertanya pada seorang teman tentang kekurangan saya dalam Bergaul dan Dia menjawab jujur kalo saya ini jarang Ngelawak, Kaku, dan Sangat berhati-hati dalam bertindak Apalagi berbicara seolah-olah tidak ingin menyinggung perasaan teman-teman jarang Ngobrol, Pendiam, Dll.
Kalo orang yang kenal dekat dengan saya pasti mereka bakal kalo saya " Ramai ". Tapi saya entah kenapa ketika disekolah saya jadi berubah.

Jujur saja di sekolah SLBN Pembina Sumedang Saya memang anak-anaknya pada Ngegeng-ngegeng gitu.
dan mungkin karena itu juga saya jadi Sulit Bergaul, Dan saya juga selama ini tidak diam saja tapi saya juga berliau untuk lebih ramah, terbuka, Mengajak orang lain untuk Ngobrol tapi yang terjadi saya malah dicuekin, Garing, Ngaak di anggap di Abaikan. Saya memang ngaak Cantik, Kya, atau Pintar. Tapi tolong diHargailah saya sedikit padahal kalo mereka ada apa-apa saya pasti tolongin atau bantuin mereka. tapi apa yang mereka balas? Bukan kebaikan. Tapi justru dengan Hal yang membuat saya sedih.
Oia saya di kelas juga tidak ada teman Sebangku jadi saya Sendiri duduknya.

Mereka Hanya membicarakan tentang Cerita, Lucu, Masalah saja. Saya sangat menyenang dan mengerti tapi saya cuman dalam rahasia pun yang tetap terlanjur karena tidak suka mendengar tentang masalah meskipun saya tidak mau di urusan campur dari pada teman-teman. Kalo Anak sama pasti memang tidak jauh dari hal ini. tapi mereka tidak kira-kira dimanapun mereka membicarakan hal yang sama dikelas ditempat Les, Saat Istirahat, Saat Beajar Sekali pun jujur ini sangat membosankan untuk saya. tapi saya tetap bersabar akan Hal itu dan Mencoba untuk ikut bebuar dan mendengarkan mereka. tapi tetap saja. Saya di Abaikan.

Oia sifat Kaku, Dan Pendiam saya mungkin saya dapat turunan dari teman-teman saya karena di sekolah SLB-ABC-Ibnusina Ciparay memang orangnya SangatKaku, Keras, Cuek, Pendiam, Agak sok Pintar dan mungkin agak sedikit angkuh, jujur. Sebenarnya saya tidak ingin menjelek teman-teman sendiri. tapi inilah kenyataan dari masalah saya. Mungkin dalam 4 Bulan bisa dihitung dengan jari saya berbicara langsung sepatah dua patah kata kepada teman-teman.
Saya orangnya biasa saja. Tapi Berliau sangat tabah sekali menjalani hidup dengan orang tua saya. Papah saya sering memarahi saya. Saya sangat gak tega dan gak melakukan apa-apa. Saya ingin sekali curhat dengan mamah saya . tapi saya takut menambah pikiran dan membuatnya jadi sakit apalagi, Mamah saya selalu pusiing

Saya juga orangnya panikan dan stress Ada masalah sekecil apapun itu bisa membuat saya jdi nggak bisa tidur karena selalu dipikiran. Saya juga orangnya sangat pesimstis dan Sangat membutuhkan motivasi dengan orang lain.

Setiap habis sholat saya selalu menangis ketika berdoa tolong hal ini bakhan ketika kapan saja ingat dan kepikiran tentang hal ( tidak punya teman ) ini dada saya langsung Sesak, Kepala, Pusing, Air mata menetes jujur Saya sudah nggak sanggup lagi menghadapi semua ini dan saya tidak tau harus berbuat apalagi 1 bulan saya memendam masalah ini dan mencoba bersabar dan terus berusaha dan Hasilnya Saya tidak pernah merasakan masa sama adalah masa yang paling indah saya paling tidak bisa hidup tanpa yang namanya teman saya takut hal serupa terulangi di kuliah. Oia karena semua hal itu. Saya jadi mender, Rendah diri, Gak percaya diri, Kesepian. Dan bakhan karena Hal ini nilai-nilai saja jadi turun saya sangat mendambahkan sekali punya banyak teman seru-seru BARENG

Saya juga di sekolah duduknya sendiri dan nggak punya teman sebangku jadi ngerasa sedih banget tiap hari aku langsung pulang dirumahnya sambil menangis karena Hal ini kepalaku sampai pusing banget dan dadaku jadi sesak. aku juga jadi nggak bisa mikiran karena terganggu akan Hal ini. Aku sedih banget. seakan-akan aku kayak ilang dari teman. aku pernah dengar temenku " Eh si Sari nggak punya teman ya? kok dia duduknya sendiri terus ya? ".Aku jadi sedih banget. pengen ceritain ke orang tua saya takut ini menambah beban pikiran mereka.

Jadi gimana caranya supaya saya bisa Ngatasin itu semua dan bisa mendapatkan banyak teman?
Saya mohon tolong secepatnya dijawab karena saya sedang sangat membutuhkan solusi yang riil. Saya takut frustsasi berat atau Depresi.

Selasa, 21 Februari 2012

Gerimis


Dibawah sebuah pohon yang rindang aku berdiri
Memandang langit menatap hari, disebuah bukit yang tinggi
Angin berhembus membawa kabar melalui rintik-rintik hujan
sambil berbisik ditelingaku walau aku tuli
Ada apakah gerangan?

Angin berhembus gerimis menetes dari rumput-rumput yang hijau
Kubiarkan diriku tebaring diatas permadani alam yang terhampar
Kubiarkan rintik-rintik hujan ini membasahi wajahku, tubuhku
Kupejamkan mataku, perlahan-lahan aku mengingat-Mu

KAU ciptakan dunia ini dengan begitu indah
Namun, kesibukan dunia ini membuat kita lupa
lupa akan keindahan alam disekitar kita

Cobalah kalian, berhenti sejenak saja
dari segala kesibukan, dari segala masalah
yang menghiasi kehidupan dunia ini

Berdiri aku disebuah bukit yang tinggi
Biarkan angin menerpamu seperti alang-alang mejulang
Rasakan dan dengarkan dengan hatimu tiap kali mereka berbisik
Tidakkah engkau rasakan, rintikan air mulai terbentuk dimatamu
menetes seperti gerimis, bercahaya seperti pelangi
Memunculkan kesadaran akan keindahan dunia ini

Maka, masihkah engkau enggan bersyukur?
Atas tanah yang begitu subur,
atas pepohonan hijau ,
atas udara sejuk yang kau hirup,
yang menjadi selimut dikehidupan ini

Masihkah engkau enggan bersyukur?

Sumedang, 08 Desember 2011
Oleh: Al Islamabad

Senin, 20 Februari 2012

HUJAN DERAS


Hujan deras dihatiku, mengguyur seluruh jiwaku
Langit hati pun menghitam, dengan begitu kelamnya
Angin berhembus kencang, menumbangkan pepohonan
Ketika kilat menyambar, memercikan cahaya
ada api didalamnya, begitu panas membara
membakar hatiku, mengguncang jiwaku
menghancurkan suasana hatiku

Hujan deras dihatiku, mengguyur seluruh jiwaku
Langit hati pun menghitam, dengan begitu kelamnya
Tak’kan sampai aku menyerah, apa lagi berputus asa
 Kar’na sudah ku tau, badai pasti berlalu
Hari cerah ‘kan datang, mengisi hari-hariku
Biarlah saat ini, kujadikan masa lalu
Satu episode dalam hidupku
Ketika kesal dan kecewa, mengganggu diriku

Sumedang, 08 Desember 2012
Oleh: Al Islamabad

Minggu, 19 Februari 2012

“DUNIA DEAF”


Saat aku berada di tengah-tengah dunia normal
dunia tempat dimana dahulu aku berasal
tempat yang pernah membuatku merasa begitu diterima
tempat yang pernah menjadi bagian dari hidupku, duniaku
Namun, kini tak bisa lagi aku,
mendengar suara-suara yang indah
selain suara samar yang tak jelas
dan gemuruh mengguruh ditelingaku
tak bisa menjauh dari diriku terus mengganggu aku
Dan kini saat aku berada di tengah-tengah orang normal
yang sebagian dari mereka pernah menjadi kawanku
Kini aku, merasa begitu asing
tersisihkan diantara mereka seolah aku tak lagi kenal mereka
dan kurasakan diriku terbuang, sendirian, kesepian

Saat pertama kali aku datang di dunia deaf,
diantara orang –orang tuli-bisu
Tempat bagi orang-orang seperti diriku,
atau bahkan lebih parah lagi
Kudapati diriku begitu asing diantara mereka
Mereka mampu berkomunikasi dengan sesamanya
dengan bahasa isyarat
bahasa yang tak kukuasai
Sehingga aku merasa, tetap sendirian, kesepian
Sepertinya, dunia ini tak begitu berbeda dengan dunia dimana aku berasal
Tapi, setidaknya aku
lebih mampu berbahasa Indonesia, jauh melebihi mereka
Sehingga, aku lebih suka baca-tulis,
sedang mereka lebih suka gambar-gambar

Telah kupikirkan baik-baik
dan sudah pula kuputuskan

“Dunia deaf”

Inilah duniaku bersama dengan orang-orang tuli-bisu
walau sulit, walau pun sulit, ku ‘kan coba ‘tuk tetap bertahan
Kar’na ku yakin suatu saat ku’kan mampu, menjadi bagian dari dunia mereka

Sumedang, 08, Desember 2012
Oleh: Al Islamabad

Penulis adalah: Islamabad@PujanggaDeaf,
Email                : islam_abad24@yahoo.com